Jade sang Batu
Hamparan Dewi Welas Asih
Giok (jade) merupakan batu
mulia berharga yang telah ada sejak berpuluh-puluh ribu tahun yang lalu dan
juga dikenal sebagai karya seni mahal juga sebagai simbol diberbagai upacara,
kepercayaan dan juga pemikiran filosafi manusia. Di antra beribu-ribu jenis
mineral yang terserak di bumi, hanya ada beberapa ratus yang tergolong jenis
yang langka, tahan lama, dan juga indah atau malah memiliki kombinasi dari
ketiga unsure tersebut sehingga harganya menjadi mahal. Dahulu mineral-mineral
tersebut dibedakan menjadi dua macam yaitu batu mulia (precious stones) seperti
berlian, miraah, dan zamrud dan juga batu mulia tanggung (semi-precious stones)
seperti biduri bulan, zircon, dan akik. Sebetulnya pembedaan seperti ini tidak
niscaya dibutuhkan karena pada umumnya nimeral relative memiliki kualitas
keindahan dan daya tahan tinggi, serta dapat dipakai sebagai perhiasan yang
disebut permata (gemstones).
Jade sang Batu Hamparan Dewi Welas Asih |
Jade sang Batu Hamparan Dewi Welas Asih |
Jade sang Batu Hamparan Dewi Welas Asih |
Batu mulia giok (jade)
Giok (jade) dikenal luas di negeri China semenjak 4000 tahun
sebelum Masehi, bahkan kultus terhadap batu ini dapat ditelusuri semenjak masa
Neolitikum. Pada zaman prasejarah batu giok
banyak digunakan sebagai objek simbolik di dalam ritual-ritual dan
dipergunakan sebgai senjata dan peralatan lainnya yang disebabkan sifatnya yang
tidak mudah pecah. Berbagai upacara, kepercayaan, dan pemikiran filosifis
berkaitan erat dengan “Batu Surgawi” tersebut. Menurut kepercayaan orang China
batu yang sangat indah ini merupakan hamparan (dampar) bagi Dewi Kwan Im atau Avalokiteswara,
dewi welas asih. Nama giok itu
sendiri secara konvesional mengacu pada dua jennies mineral yang sebetulnya
amat berbeda yakni jadeite dan nephrite.
Jadeit (jadeite)
Jenis
ini terdiri atas sejumlah besar warna yang meliputi warna putih susu, hijau,
kuning, merah, jingga, violet, dan juga warna hitam. Jadeit sangat bernilai
tinggi sebab merupakan sebuah karya seni ukir yang kebanyakan berasal dari
daratan China. Giok imperial
(imperial jade) biasanya yang berwarna hijau terbaik sangat sukar untuk
didapatkan dan dengan harga yang sangat mahal. Sumber-sumber utama batu ini
dapat ditemukan di Myanmar, Selandia Baru, Guatemala, dan juga daratan Serbia.
Nefrit (nephrite)
Biasanya
batu ini berwarna hijau, hitam, coklat, atau beige (warna antara abu-abu dan
juga warna coklat). Biasanya memiliki warna yang lebih tua, namun kurang
intens, ketimbang jadeit. Batu nefrit ini sebetulnya tergolong ke dalam
kelompok mineral amfibola (amphibole), juga dipandang bernilai tinggi di dalam
seni ukir China sejak berabad-abad yang lampau. Sumber-sumbernya cukup banyak
antara lain terdapat di Turkistan, Taiwan, Selandia Baru, Wyoming, Danau
Baikal, British Columbia, dan juga California. Deposit batu giok baru-baru ini juga telah ditemukan
di tanah Papua (Irian Jaya), Jawa Barat (terutama di dekat Sumedang), Banten
Selatan, dan juga daratan Aceh.
No comments:
Post a Comment