Lazurite dan
Malachite Batu Para Seniman dan Katedral
Lapis lazuli (lazurite)
dan malakit (malachite) merupakan batu mulia yang telah digunakan
selama berabad-abad lamanya terutama untuk para seniman dan arsitek. Di antara
beribu-ribu jenis mineral yang terserak di bumi, hanya ada beberapa ratus yang
tergolong jenis yang langka, tahan lama, dan juga indah atau malah memiliki
kombinasi dari ketiga unsure tersebut sehingga harganya menjadi mahal. Dahulu
mineral-mineral tersebut dibedakan menjadi dua macam yaitu batu mulia (precious
stones) seperti berlian, miraah, dan zamrud dan juga batu mulia tanggung
(semi-precious stones) seperti biduri bulan, zircon, dan akik. Sebetulnya
pembedaan seperti ini tidak niscaya dibutuhkan karena pada umumnya mineral
relative memiliki kualitas keindahan dan daya tahan tinggi, serta dapat dipakai
sebagai perhiasan yang disebut permata (gemstones).
Lazurite dan Malachite Batu Para Seniman dan Katedral |
Lazurite dan Malachite Batu Para Seniman dan Katedral |
Lazurite dan Malachite Batu Para Seniman dan Katedral |
Batu mulia lapis
lazuli (lazurite)
Lantaran warna birunya yang khas pada zaman
Renaisans seniman-seniman di Rusia dan Yunani menafaatkan batu lapis lazuli atau lazurit (lazurite) sebagai campuran cat untuk dipergunakan dalam
lukisan laut dan pemandangan sebagaimana halnya dengan pigmane “ultramarine”
pada masa sekarang. Di samping itu masih banyak lagi kegunaan batu yang
berwarna dari biru sampai dengan biru jingga dengan bercak-bercak keemasan dari
mineral pirit (pyrite) ini. Misalnya saja lapis
lazuli (lazurite) yang berukuran luar biasa besar telah lama dimanfaatkan
untuk elemen-elemen arsitektur dan ornament bangunan dan selain itu juga batu lapis lazuli ini sering dipergunakan
untuk batu di perhiasan.
Bahkan banyak orang-orang China menggunkana serbuk
dari batu permata ini sebagai salah satu campuran dalam pembuatan kosmetika.
Nama unik untuk batu permata yang di Indonesia sering dikenal juga sebagai akik
lapis ini diperoleh dari gabungan dua kata bahasa Latin yaitu lapis yang berate
batu dan bahasa Arab lazuli yang berarti biru. Sumber-sumber dari batu lapis lazuli ini yang terbaik terdapat
di daerah pegunungan Afghanistan, dengan pertambangannya yang telah dimulai
semenjak 7 ribu tahun yang lalu. Untuk kualitas batu dan material yang lebih
rendah dapat ditemukan di Chili dan juga beberapa lokasi lain seperti di China,
Tibet, Machuria, Turkistan dan Siberia.
Malakit
(Malachite)
Dikabarkan bahwa pada zaman dahulu kala pilar-pilar
Gereja Katedral St. Petersburg, Moskow, dilapisi oleh lempengan-lempengan tipis
batu malakit. Batu malakit dalam
ukuran besar memang telah secara laus dimanfaatkan sebagai bahan bangunan dan
ornament. Batu ini sangat digemari di Eropa terutama di Rusia. Meskipun
tergolong mineral yang rapuh batu malakit
masih tetap dianggap layak untuk dikenalakan sebagai perhiasan. Batu
berwarna hijau bersemu terang sampai gelap ini (seperti daun pohon mallow)
sering kali memiliki pola-pola melingkar atau memusat yang dinamik. Batu malakit terdapat di seluruh dunia namun
sumber utamanya di Pegunungan Ural (Serbia), Australia, Amerika, Zaire, Zambia,
Zimbabwe, Afrika Selatan, dan Israel.
No comments:
Post a Comment