Pirus Batu Suci
dari Timur
Pirus
(turquoise) merupakan salah satu
permata yang istimewa karena asal permata tersebut yang erat kaitannya dengan simbol kesucian bagi beberapa bagian wilayah Timur
dunia khususnya wilayah Mesir juga Persia dan juga orang-orang yang tinggal di
dalamnya. Di antara beberapa ribu jenis mineral yang terserak di dalam kerak
bumi, hanya ada beberapa ratus yang tergolong jenis yang langka, tahan lama,
dan juga tergolong indah atau malah memiliki kombinasi dari ketiga unsur tersebut
sehingga harganya menjadi sangat mahal. Dahulu mineral-mineral tersebut
dibedakan menjadi dua macam yaitu batu mulia (precious stones) seperti berlian,
miraah, dan zamrud dan juga batu mulia tanggung (semi-precious stones) seperti
biduri bulan, zircon, dan akik.
Sebetulnya pembedaan seperti ini tidak niscaya
dibutuhkan karena pada umumnya mineral relative memiliki kualitas keindahan dan
daya tahan tinggi, serta dapat dipakai sebagai perhiasan yang disebut permata
(gemstones). Walau hanya memiliki dua warna (tiga jika kedua warna batu pirus / turquoise digabung menjadi
satu) namun tidak menutup keindahan dan juga makna dibalik batu mulia pirus (turquoise) yang digadang-gadang
menjadi perhiasan yang wajib untuk para ratu pada zaman Mesir Kuno.
Pirus Batu Suci dari Timur |
Pirus Batu Suci dari Timur |
Pirus Batu Suci dari Timur |
Batu permata
pirus (turquoise)
Batu pirus
(turquoise) telah lama dikenal
dengan julukan “Batu Timur” yang merupakan batu sucinya orang-orang Timur.
Batu-batu pirus (turquoise) ini pertama kali ditemukan di tambang Sinai di
daerah Mesir sekitar 5500 tahun sebelum Masehi. Selain dianggap memiliki
kekuatan magis oleh orang-orang Mesir Kuno batu ini sering kali digunkan di
dalam seni dan sebagai obat penyembuh katarak. Bahkan Ratu Zar yang hidup di
zaman tersebut mengenangkan empat gelang yang terbuat dari batu pirus (turquoise) saat meninggalkan dan
jenazahnya dijadikan mumi. Selain di Mesir batu pirus (turquoise) ini juga dapat ditemukan di Iran (Persia), Turki,
Afghanistan, Arab, Afrika, Tibet, China, Rusia, Meksiko, Australia, barat daya
Amerika Serikat, dan Indonesia (walaupun sangat jaranga).
Batu mulia pirus
(turquoise) ini memiliki warna biru, hijau, atau malah biru kehijauan ini
sangat khas dengan goresan urat-uratnya yang seperti retakan. Di dalam sejarah
batu mulia pirus (turquoise) ini
telah secara luas digunakan di dalam seni perhiasan dari bangsa Timur dan juga
seni ukir dan pahat masyarakat pribumi Amerika. Namun pirus (turquoise) yang sekarang di pasaran secara missal pada
umumnya telah diasupi oleh damar dan juga unsure-unsur lainnya, hal ini
dilakukan untuk menyumbat material yang sarang atau porous, berdaya serap
tinggi serta untuk memperbaiki warnanya. Material yang belum terkena trimen
(untreared material) tentu saja akan menjadi batu mulia pirus (turquoise) yang snagat langka dengan harga jual yang tantunya
sangat tinggi.
No comments:
Post a Comment