Obsidian Batu
Muntahan Gunung Berapi
obsidian merupakan sebuah batu mulia yang istimewa karena
asal permata tersebut dan merupakan batu yang cukup sulit untuk didapatkan. Di
antara beribu-ribu jenis mineral yang terserak di bumi, hanya ada beberapa
ratus yang tergolong jenis yang langka, tahan lama, dan juga indah atau malah
memiliki kombinasi dari ketiga unsure tersebut sehingga harganya menjadi
relatif mahal dan bahkan ada yang sangat mahal. Dahulu mineral-mineral tersebut
dibedakan menjadi dua macam yaitu batu mulia (precious stones) seperti berlian,
miraah, dan zamrud dan juga batu mulia tanggung (semi-precious stones) seperti
biduri bulan, zircon, dan akik.
Sebetulnya pembedaan seperti ini tidak niscaya
dibutuhkan karena pada umumnya mineral relative memiliki kualitas keindahan dan
daya tahan tinggi, serta dapat dipakai sebagai perhiasan yang disebut permata
(gemstones). Walaupun tak begitu banyak orang yang melirik batu obsidian ini namun ada sebagian orang
juga yang sangat menyukainya sebab asal muasal dari batu obsidian ini sangat tidak terduga. Dan jikalau mahal pasti
meruapakan batu obsidian yang
termasuk jenis langka dan banyak diburu seperti Snowlike obsidian yang seperti salju dan juga Rainbow obsidian atau obsidian pelangi yang tentunya sangat indah
dan menarik untuk dapat dijadikan sebuah perhiasan, seperti permata untuk
disematkan di kalung atau cincin.
Obsidian Batu Muntahan Gunung Berapi |
Obsidian Batu Muntahan Gunung Berapi |
Obsidian Batu Muntahan Gunung Berapi |
Batu mulia
obsidian
Alkisah ketika bencana datang yaitu meletusnya
Gunung Kelud pada tanggal 11 bulan 11 dan tahun 1911 dari dalam kawah Kelud
terlontar sebongkah batu yang amat besar. Setelah ditemukan dan dipukul hingga
hancur, orang-orang menemukan 11 butir batu mustika kembar (sama ukurannya,
bentuknya, dan juga warnanya). Batuan muntahan gunung berapi ini yang tampak
seperti kaca (glass) alamiah berwarna hitam, abu-abu, atau kadang-kadang
berwarna-warni ini kemudian dikenal dan disebut sebagai batu obsidian.
Oleh karen itu tidak mengherankan bila jenis batu
permata ini kemudian banyak ditemukan di lokasi-lokasi yang mempunyai aktivitas
volkanik cukup tinggi seperti di New Mexico, Hawaii, Meksiko, Wyoming
(Yellostone), Utah, Jepang, Islandia, Etiopia, Skotlandia. Di wilayah Indonesia
sendiri kebanyakan obsidian
diperolah sebagai batuan beku luar pada jalur gunung berapi yang berumur cukup
relative muda atau pleistosen-kuarter misalnya di wilayah Jambi, Lampung, Jawa
Barat, Banten, Kalimantan, Sulawesi Utara, serta daerah Papua terutama
Pegunungan Namotote.
Airmata Apache (Apache tears) adalah salah satu obsidian yang berasal dari New Mexico yang
kadang-kadang diserdi faset. Snowlike obsidian digunkan sebagai manik-manik dan
dipotomg cabochon dan memiliki inklusi kristobalit (cristobalite) seperti
keeping-keping salju berwarna putih. Sedangkan obsidian pelangi (rainbow
obsidian) menampakkan warna warni yang beraneka ragam seperti kehijauan, ungu
bahkan hingga perak. Obsidian termasuk
batu yang cukup rapuh dan peka terhadap panas.
No comments:
Post a Comment